KRISTIN OKTAVIANI

KRISTIN OKTAVIANI
WELCOME IN MY BLOG

Minggu, 29 September 2013

RELIABILITAS


RELIABILITAS

1.      Arti reliabilitas bagi sebuah test

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Scarvia B. Anderson dkk menyatakan bahwa, persyaratan bagi test yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini, validitas lebih penting dan reliabilitas ini perlu, karena reliabilitas menyokong terbentuknya validitas.

Konsep reliabilitas dan validasi tidak jauh berbeda :
a.       Reliabilitas : Ketetapan hasil suatu tes apabila ditestkan kepada subjek yang sama. Walaupun        hasil test berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
b.      Validitas : Ketepatan objek (tidak menyimpang dari kenyataan)

Besarnya ketetapan menunjukan tingginya reliabititas instrument. Instrument yang baik adalah instrument yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan dengan kenyataan. Dalam hal pembicaraan evaluasi, ajeg atau tetap tidak selalu harus sama tetapi mengikuti perubahan secara tetap. Untuk dapat memperoleh gambaran yang ajeg memang sulit karena unsure kejiwaan manusia itu sendiri tidak ajeg, misalnya : kemampuan kecakapan, sikap, berubah dari waktu ke waktu, dsb.

Secara garis besar, hal yang memengaruhi hasil tes dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a.      Hal yang berhubungan dengan tes itu sendiri, yaitu panjang tes dan kualitas butir-butir soalnya.
©      Kualitas butir-butir soal ditentukan oleh :
a.       Jelas tidaknya butiran soal
b.      Balik tidaknya pengarahan soal kepada jawaban sehingga tidak menimbulkan salah jawab.
c.       Petunjuknya jelas sehingga mudah dan cepat dikerjakan.
©       Tes yang terdiri dari banyak butir soal tentunya lebih valid dibandingkan dengan tes yang hanya terdiri dari beberapa butir soal.
Tinggi rendahnya validitas menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas tes.
Dalam menghitung besarnya reliabilitas berhubung dengan penambahan banyaknya butir soal, dikenal dengan rumus Spearman-Brown :
 =
ket :
    : besar koefisien reliabilitas sesudah tes tersebut ditambah butir soal baru
       : berapa kali butir – butir soal itu ditambah
          : besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir – butir soalnya ditambah

©      Akan tetapi penambahan butir-butir soal tes adakalanya tidak berarti bahkan adakalanya merugikan. Hal ini disebabkan oleh :
1.      Sampai pada suatu batas tertentu, penambahan banyaknya butir soal sudah tidak menambah tinggi reliabilitas tes.
2.      Penambahan tingginya reliabilitas tes tidak sebanding nilainya dengan waktu, biaya, dan tenaga yang dikeluarkan untuk itu.


b.      Hal yang berhubungan dengan tercoba (testee)

c.       Hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes

3.      Cara-cara mencari besarnya reliabilitas
Kriterium yang digunakan untuk mengetahui ketetapan :
a.       Metode bentuk parallel
Tes parallel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan dalam hal tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda.
Keunggulan : siswa dihadapkan kepada dua macam tes sehingga tidak ada factor “masih ingat soalnya”
Kelemahan : pembuat soal (pengetes) harus menyusun dua seri tes lagi pula tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.

b.      Metode tes ulang (test retest method)
Dalam menggunakan metode tes ulang (test retest method) ini, pengetes hanya memiliki satu seri tes tetapi dicobakan dua kali.
Keuntungan : pembuat soal atau pengetes hanya menyusun satu rangkap tes.
Kelemahan : Untuk tes yang banyak menggunakan pengetahuan, (ingatan) dan pemahaman, cara ini kurang mengena karena akan masih ingat butir-butir soalnya. Pada umumnya hasil tes yang kedua cenderung lebih baik daripada hasil tes pertama.


c.       Metode belah dua atau split-half method
Dalam menggunakan metode belah dua atau split-half method, pengetes hanya menggunakan sebuah tes kemudian dicobakan satu kali. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas separo tes.
Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes, digunakan rumus Spearman-Brown, sbb :
Keterangan :
       : korelasi antara skor – skor setiap belahan tes.
              : koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan.

Ada dua cara membelah butir soal ini, yaitu :
1.      Membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap
2.      Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yang separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir.
3.      .Penggunaan rumus Flanagan :


Keterangan :
        : reliabilitas tes
        : varians belahan pertama (1) yang dalam hal ini varians skor item ganjil
        : varians belahan kedua (2) yaitu varians skor item genap
        : varians total yaitu varians skor total

4.      Penggunaan rumus Rulon :
Keterangan :
        : reliabilitas tes
        : varians beda
          : difference yaitu perbedaan antara belahan pertama (awal) dengan skor belahan kedua (akhir)
        : varians total yaitu varians skor total

5.      Penggunaan rumus K-R.20 :

Keterangan :
        : reliabilitas tes
p          : proporsi subjek yang menjawab item benar
q          : proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1 – p)
    : jumlah perkalian antara p dan q
n          : banyaknya item
S          : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

6.      Penggunaan rumus K-R.21 :
Keterangan :
        : reliabilitas tes
n          : banyaknya item
M         : Mean atau rata – rata skor soal
        : varians total yaitu varians skor total

7.      Penggunaan rumus Hoyt :
Keterangan :
        : reliabilitas tes
        : varians responden
        : varians sisa

Untuk mencari reliabilitas suatu soal dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Mencari jumlah kuadrat responden dengan rumus :
Keterangan :
    : jumlah kuadrat responden
     : skor total tiap responden
       : banyaknya item
N      : banyaknya responden atau subjek

Langkah 2 : Mencari jumlah kuadrat item dengan rumus :
Keterangan :
      : jumlah kuadrat item
      : jumlah kuadrat jawab benar seluruh item
 : kuadrat dari jumlah skor total

Langkah 3 : Mencari jumlah kuadrat total dengan rumus
Keterangan :
      : jumlah kuadrat item
       : jumlah jawab benar seluruh item
        : jumlah jawab salah seluruh item

Langkah 4 : Mencari jumlah kuadrat sisa, dengan rumus :

Langkah 5 : Mencari varians responden dan varians sisa dengan table F
Langkah 6 : Memasukkan ke dalam rumus


8.      Mencari reliabilitas tes bentuk uraian :
Keterangan :
        : reliabilitas tes
    : jumlah varians skor tiap – tiap item
        : varians total

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Kalau boleh sombong,,,aku cukup cantik,,gak pelit,,suka berteman dengan sapa aja... Kalau mau tau aku selebihnya,,kenalan aja sama aku....